HAI:---D
KALIAN TAHU? SEBENARNYA MUSLIM ITU DILARANG UNTUK MENGATAKAN
Ketika Nabi datang ke Madinah beliau mendapati mereka bersenang–senang merayakannya dengan berbagai permainan, Nabi berkata: ‘Apa dua hari ini’, mereka menjawab, ‘Kami biasa bermain-main padanya di masa jahiliyah’, maka Rasulullah bersabda:
Apalagi jika kita ikut merayakannya. Bukankan berbagai kemungkaran yang sangat bertolak belakang dengan
ajaran agama. Kalau anda dari jenis orang yang pobhi dengan ajaran
agama, saya katakan, bukankah dalam acara itu banyak terjadi hal-hal
yang bertentangan dengan kesusilaan, abad, sopan santun, kehormatan jiwa
dan berbagai kemuliaan-kemualiaan yang lain.
JADI UCAPLAH "ASTAGFIRULLAH" APA KALIAN TIDAK TAKUT AKAN API NERAKA?:o
KALIAN TAHU? SEBENARNYA MUSLIM ITU DILARANG UNTUK MENGATAKAN
"SELAMAT NATAL & TAHUN BARU"
KENAPA BEGITU? BACA INI!
Perayaan tahun baru ternyata
bukan sesuatu yang baru, bahkan ternyata itu adalah budaya yang sangat
kuno, beberapa umat melakukan. Perayaan itu, diantaranya adalah hari
raya Nairuz, dalam kitab al Qomus. Nairuz adalah hari pertama dalam
setahun, dan itu adalah awal tahun matahari.
Orang-orang Madinah dahulu pernah merayakannya sebelum kedatangan Rasulullah. Bila diteliti ternyata ternyata itu adalah HARI RAYA
terbesarnya orang Persia bangsa Majusi para penyembah api, dikatakan
dalam sebagian referensi bahwa pencetus pertamanya adalah salah satu
raja-raja mereka yaitu yang bernama Jamsyad.Ketika Nabi datang ke Madinah beliau mendapati mereka bersenang–senang merayakannya dengan berbagai permainan, Nabi berkata: ‘Apa dua hari ini’, mereka menjawab, ‘Kami biasa bermain-main padanya di masa jahiliyah’, maka Rasulullah bersabda:
إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ
بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْر
“Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian dua
hari itu dengan yang lebih baik dari keduanya yaitu hari raya Idul Adha
dan Idul Fitri. [Shahih, HR Abu Dawud disahihkan oleh asy syaikh al Albani]بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْر
Para pensyarah hadits mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua hari
yang sebelumnya mereka rayakan adalah hari Nairuz dan hari Muhrojan
[Mir’atul mafatih]
Di samping majusi, ternya orang-orang Yahudi juga punya kebiasaan merayakan awal tahun, sebagian sumber menyebutkan bahwa perayaan awal tahun termasuk hari raya Yahudi, mereka menyebutnya dengan Ra’su Haisya yang berarti hari raya di penghujung bulan, kedudukan hari raya ini dalam pandangan mereka semacam kedudukan hari raya Idul Adha bagi muslimin.
Di samping majusi, ternya orang-orang Yahudi juga punya kebiasaan merayakan awal tahun, sebagian sumber menyebutkan bahwa perayaan awal tahun termasuk hari raya Yahudi, mereka menyebutnya dengan Ra’su Haisya yang berarti hari raya di penghujung bulan, kedudukan hari raya ini dalam pandangan mereka semacam kedudukan hari raya Idul Adha bagi muslimin.
Lalu Nashrani mengikuti jejak Yahudi sehingga mereka juga merayakan
tahun baru. Dan mereka juga memiliki kayakinan-keyakinan tertentu
terkait dengan awal tahun ini. [Bida’ Hauliiyyah]
Tidak menutup kemungkinan masih ada umat-umat lain yang juga
merayakan awal tahun atau tahun baru, sebagaimana disebutkan beberapa
sumber. Yang jelas, siapa mereka?, tentu, bukan muslimin, bahkan Majusi
penyembah api nasrani penyemabah Yesus dan Yahudi penyembah Uzair.
JADI UCAPLAH "ASTAGFIRULLAH" APA KALIAN TIDAK TAKUT AKAN API NERAKA?:o
0 komentar:
Posting Komentar